AMELIORASI BAHASA SASAK PADA MASYARAKAT TUTUR DI DESA SENGKERANG, PRAYA TIMUR: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

  • Khairil Anwar Unram
  • Syahdan Syahdan Unram
  • Muhammad Fadjri Unram
Abstract views: 523 , PDF downloads: 449
Keywords: Amelioration, forms, meaning, and factors.

Abstract

 

This study attempts to see amelioration form and its meaning Sasak language spoken in Sengkerang village and explores the reasons for using in a speech community. This study employed a qualitative descriptive method. Data were collected using observation and interview.  Records using audio-visual aids were used to administer the observation and interview.  Prior to analysis, records were transcribed verbatim to see their categories and classifications. Data were analyzed using theories proposed by Allan Keith and Keith Burridge, the steps of which included: reduction, data presentation, and conclusion. Results show that there are eleven forms of amelioration in Sengkerang village, namely 1) figurative, 2) flippancy, 3) remodeling, 4) circumcision, 5) clipping, 6) acronym, 7) abbreviation, 8) jargon, 9) hypernym, 10) hyponym, and 11) hyperbole. Meaning of the amelioration form is attached which it is spoken based on the context of which the speech is produced by a speaker. In addition, factors affecting to use the amelioration include humanity, physiological, characteristic, religiosity, and humor.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminuddin. 2003. Semantik Pendekatan Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arimi, Sailal. 2003. Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik. Universitas Gadjah Mada: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya.

Burker, Chris. 2004. CulturalStudies: Teori & Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Chaer, Abdul. 2012. LinguistikUmum (Edisirevisi). Jakarta: Rineka Cipta.

……… 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.Jakarta:Rineka Cipta.

……… 2007. LinguistikUmum (Edisirevisi). Jakarta: Rineka cipta.

……… 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Christope Iwong, Henry. 2011. Perubahan Makna dalam Wacana Mob (Humor) Bahasa Melayu Papua (sebuah kajian semantik)(Tesis). Universitas Negeri Malang.

Cummings, Loise 2007. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT Refika Aditama.

…….. 2009. Semantik 2. Bandung: Refika Aditama.

…….. 2010. MetodeLinguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama.

Djokokencono. 1978. “Beberapa Masalah Lafal Standar” Pengajaran Bahasa dan Sastra. Th. V, No. 5:16-23

Elisa Nurul Laili. 2012. Eufemisme Dan Disfemisme Pada Wacana Lingkungan: Sebuah Kajian Ekolinguistik Kritis Dalam Media Massa Di Indonesia. Yoygayakarta. Universitas Gajah Mada.

Hasyim, Muhammad. 2012. Eufemisme Al-Qur'an: Telaah Sosiolinguistik-Semantik Atas Bahasa Tabu (tesis). UINMalang.

Hidayat, Asep Ahmad.2009.FILSAFAT BAHASA: Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna dan Tanda. Bandung: Remaja Rosdakarya.

http://ferdinan01.blogspot.com/2009/02/pengertian-sosiolinguistik-ii.html// diakses tanggal 20 Januari 2017. 19.05 wita.

http://santripk-newden.blogspot.com/2011/05/sosiolinguistik.html/ tanggal 20 Januari 2017. 19.20 wita

Ibrahim Syukur. 1995. SOSIOLINGUISTIK:Sajian Tujuan, Pendekatan, Dan Problem-Problemnya. Surabaya: Usaha Penerbit.

Jendra, I Wayan, 1991. Dasar-dasar Sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana.

Jendra, I Wayan, 2007. Sosiolinguistik; Teori dan Penerapannya. Surabaya: Paramita.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta. Rineka Cipta.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya (EdisiRevisi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mahyuni, dkk. 1992. “Unggah-ungguh Bahasa Sasak (LaporanPenelitian)”. Mataram: FKIP UNRAM.

Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia.

Pateda, Mansoer.2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Prasetyo, Lery. 2015. Tabu Bahasa Dan Eufemisme Dalam Bahasa Inggris (Tesis) Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Prihartini, Ariyani. 2006. “Pengaruh Makna Tingkat Tutur Dalam Bahasa Sasak dan Hubungannya Dengan Nada Pilihan Bahasa Masyarakat Desa Sakra Kabupaten Lombok Timur”. (Skripsi). Mataram: UNRAM.

Rahardi, Kunjana. 2001. Sosiolinguistik, Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Ramlan, M. 1986. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Rohmadi, Muhammad, dkk. 2009. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sari, Ayu Anita Mustika. 2013. “Perubahan Makna dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere-Liye”. (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik. Medan: Penerbit Poda.

Sumarsono dan Paina Partana. 2007. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.

Sumarsono. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: KLEIN Press.

Thomas, Linda dan Shan Wareing. 2007. Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ullman, Stephen. 2009. Pengantar Semantik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Published
2019-02-23
How to Cite
Anwar, K., Syahdan, S., & Fadjri, M. (2019). AMELIORASI BAHASA SASAK PADA MASYARAKAT TUTUR DI DESA SENGKERANG, PRAYA TIMUR: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 16(1), 121-136. https://doi.org/10.30957/lingua.v16i1.580
Section
Articles