Penamaan Perahu di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan: Sebuah Kajian Antropolinguistik

  • Satrio Satrio Prodi Linguistik Pascasarjana Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manih Pauh Padang
  • Fajri Usman Prodi Linguistik Pascasarjana Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manih Pauh Padang
  • Oktavianus Oktavianus Prodi Linguistik Pascasarjana Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manih Pauh Padang
Abstract views: 238 , pdf downloads: 503
Keywords: naming, boat, function, meaning, cultural value

Abstract

This study is an attempt to examine the names of the boats and the categorization of boat names in Linggo Sari Baganti Subdistrict, Pesisir Selatan Regency. The study of boat names is also associated with the function, meaning, and cultural values ​​contained in these names. The purpose of this study is to describe and explain the categorization and naming process of boats. Describe and explain the function, meaning, and cultural value of the names of the boats. Based on the results of data analysis, 60 (sixty) boat names were categorized in the names of fruits, animal names, names of children, naming events, naming conditions, and place names. The boat names given can distinguish self-identity for boat owners. The name of the boat given is very valuable, valuable, and useful, and contains good meaning. The function of the name of the boat, there are five functions, namely (1) information function, (2) expressive function, (3) directive function, (4) aesthetic function, and (5) fatigue function. The meaning contained in the name of the boat there is three meanings, namely (1) the meaning of the futurative name, (2) the meaning of the name of the situation, (3) the meaning of the name of the memory. The cultural values ​​contained in the names of the boats. Namely the value of social welfare, the value of hard work, the value of discipline, the value of commitment, the value of social solidarity, the value of cultural preservation and creativity, the value of gender management, the value of peace, the value of harmony and resolution of conflict, and the value of gratitude.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, Dessy. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia
Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Aminuddin, 2011. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Anonim. 2013. Orientasi Nilai Budaya. diakses pada tgl 15/03/2018 pkl
12:00https://irwanzulkifli.wordpress.com/2013/11/19/orientasi-nilai-budaya/
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Semantik 1: Pengantar ke Arah Ilmu makna. Bandung: Refika Aditama.
Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: Refika Aditama.
Duranti, Alessandro. 1997. Linguistic Anthropology. Cammbridge. University Press.
Faisah, 2013. Dalam bentuk skripsi “Nama Makanan dan Minuman Unik di Jember: Tinjauan Semantik”. Jember: Universitas Jember.
Hoffmann, Th.R. 1993. Realms of Meaning. New York: Longman Publishing.
Istiana. 2012. Bentuk dan Makna Nama Kampung di Kecamatan KotaGede: Universitas Negeri Yogyakarta.
Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kosasih, Dede. 2010. “Kosmologi Sistem Nama Diri (Antroponim) Masyarakat Sunda”. Seminar Internasional Hari Bahasa Ibu, hlm. 33-38
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Sintaksis Fungsional: Sebyah Sintesis: dalam Prosiding
Pertemuan Ilmiah Masyarakat Linguistik. Buku 1. Jakarta: Masyarakat Linguistik Indonesia.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.
Manik, Anita. 2019. Makna Nama Orang dalam Masyarakat Batak Simalungun: Kajian
Antropolinguistik. Medan: Universsitas Sumatera Utara.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14843.diaksess
Mahsun. 2007. Metodologi Penelitian Bahasa: Tahap Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Oktavianus. 2006. Nilai-nilai Budaya dalam Ungkapan Minangkabau: Sebuah Kajian dari Perspektif Antropolinguistik. Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia. Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atma Jaya.
Pelly, Usman. 1994. Teori-Teori Ilmu Sosial Budaya. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Roesmawati, Ayu. 2013. Sistem Penamaan Kelurahan di Kota Probolinggo (Kajian Tradisi Lisan). Universitas Jember.
Satrio. 2016. Register Nelayan di Kenagarian Muaro Kandis Punggasan, Kec. Linggo Sari Baganti, Kab. Pesisir Selatan. Padang: Universitas Andalas Padang.
Sugiri, Eddy. 2003. Perspektif Budaya Perubahan Nama Diri Bagi WNI Keturunan Tionghoa di Wilayah Pemerintah Kota Surabaya. Bahasa dan Seni, 1, hlm. 54-69.
Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik: Antropologi Linguistik dan Linguistik Antropologi. Medan: Penerbit Poda.
Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Edisi 11. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Sibarani, Robert dan Henry Guntur Tarigan (penyunting). 1993. Makna Nama dalam Bahasa Nusantara: Sebuah Kajian Antropolinguistik. Bandung: Bumi Siliwangi.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisi Bahasa, Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Tiara, Risdhyta. 2016. Penamaan kereta api di pulau Jawa: Kajian Linguistik Kebudayaan. Program studi magister ilmu linguistik Fakultas ilmu budaya Universitas Airlangga.
Ullman, Stephen. 2007. Pengantar Semantik (Terjemahan Oleh Sumarsono.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Usman, Fajri. 2005. Metafora Dalam Mantra Minangkabau. Denpasar. Universitas Udayana.
Amaliana, Zulfiana. 2016. Akulturasi Budaya dalam Pemberian Nama Anak pada Keluarga Perkawinan Campur Antara Suku Bali dan Non-Bali di Desa Kalibukbuk dan Desa Gerokgak Kabupaten Bulelang. Diunggah pada tgl 26/02/2018 http://eprints.undip.ac.id/50102/1/tesis. pdf
Published
2021-03-20
How to Cite
Satrio, S., Usman, F., & Oktavianus, O. (2021). Penamaan Perahu di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan: Sebuah Kajian Antropolinguistik. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 18(1), 138-161. https://doi.org/10.30957/lingua.v18i1.686
Section
Articles