PENGGUNAAN UNGKAPAN TABU DI DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN: KAJIAN SOSIO-PRAGMATIK

  • I Made Astu Mahayana Universitas Warmadewa
  • Made Detrichyeni Winaya Universitas Warmadewa
  • Anak Agung Gede Suarjaya Universitas Warmadewa
  • I Gede Sandi Haris Saskara Universitas Warmadewa
Abstract views: 422 , PDF downloads: 474
Keywords: tabu, Tenganan Pegringsingan, jenis, motif, norma, kesakralan

Abstract

Setiap bahasa pastinya memiliki ungkapan-ungkapan tabu. Tidak terkecuali di Desa Tenganan, Pegringsingan. Penelitian ini berfokus pada jenis dan motif penggunaan ungkapan tabu pada kelompok masyarakat Desa Tenganan Pegringsingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio-pragmatik dengan metode lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat lokal Desa Tenganan Pegringsingan. Metode wawancara dan pengamatan partisipasif digunakan sebagai metode pengumpulan data. Dalam mengumpulkan data, peneliti tidak menggunakan wawancara sistematis namun dengan teknik pancingan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di desa Tenganan Pegringsingan terdapat 16 ungkapan tabu yang diklasifikasi menjadi 7 jenis, yaitu ungkapan tabu berjenis aktivitas, hewan, organ tubuh, excrement, sakral, makian, dan ungkapan tabu bersifat pronominal. Selain itu, adapun 4 motif yang menjadi alasan mengapa ungkapan tersebut diucapkan. Melalui hasil analisis data, ditemukan bahwa norma kesopanan mempunyai peran penting dalam bermasyarakat di Desa Tenganan Pegringsingan dalam hal menjaga nilai kesakralan adat istiadat Desa Tenganan Pegringsingan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allan, K., & Burridge, K. (2006). Forbidden Word: Taboo and the Censoring Of Language. Cambridge: Cambridge University Press.
Andini, N. P. M., Riana, I. K., & Dhanawaty, N. M. (2019). Analisis Penggunaan Diksi pada Cerpen Berbahasa Bali Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Denpasar. 5(2), 8–15. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v8i2.21376
Archer, D. (2005). Questions and Answers in the English Courtroom (1640-1760) A Sociopragmatic Analysis (Vol. 135; A. H. Jucker, Ed.). Amsterdam/Philadelphia: John Benjamin Publishing Co.
Balai Bahasa Provinsi Bali. (2008). Kamus Bahasa Bali—Indonesia.
Culpeper, J. (2010). Historical sociopragmatics. Historical Pragmatics, (January 2011), 69–94. https://doi.org/10.1515/9783110214284.2.69
Culpeper, J. (2016). Impoliteness Strategies. In A. C. L. Mey (Ed.), Interdisciplinary Studies in Pragmatics, Culture and Society (1st editio, pp. 421–445). Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-12616-6_16
Dewi, M. I. K., Budasi, I. G., & Ramendra, D. P. (2017). An Analysis of Balinese Swear Words Used in Cempaga Village. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha, 5(2). Retrieved from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPBI/article/view/12227
Jay, T. (1992). Cursing in America: A Psychological Study of dirty language in The Courts, in The Movies, in The Schoolyards and on The Street. Philadelphia: John Benjamin Publishing Co. https://doi.org/https://doi.org/10.1075/z.57
Junaidi, Yani, J., & Rismayeti. (2016). Variasi Inovasi Leksikal Bahasa Melayu Riau di Kecamatan Pulau Merbau. Jurnal Pustaka Budaya, 3(1), 1–17. Retrieved from https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb/article/view/582
Karjalainen, M. (2002). Where have all the swearwords gone ? An analysis of the loss of swearwords in two Swedish translations of (University of Helsinki). University of Helsinki. Retrieved from https://helda.helsinki.fi/bitstream/handle/10138/19330/wherehav.pdf
KBBI Daring. (2016). Tabu. Retrieved September 20, 2021, from Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tabu
Mahayana, I. M. A., Suarjaya, A. A. G., & Putri, D. A. D. P. (2020). The use of taboo words in denpasar. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(8), 4623–4633. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I8/PR280479
Napoli, D. J., & Hoeksema, J. (2009). The grammatical versatility of taboo terms. Studies in Language, Vol. 33, pp. 612–643. https://doi.org/10.1075/sl.33.3.04nap
Nugraha, T. A., Soepardjo, D., & Nurhadi, D. (2022). Peran Umpatan dalam Bahasa Jepang: Kajian Sosiopragmatik. Journal of Japanese Language Education and Linguistics, 6(1), 63–87. https://doi.org/10.18196/jjlel.v6i1.12393
Oxford Dictionaries. (2021). Taboo. Retrieved September 25, 2021, from Oxford University Press website: https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/taboo_1?q=taboo
Oxford University Press. (2021). Oxford Learner’s Dictionaries.
Prawinanto, A., Prasetyo, H., & Bram, B. (2020). Swearing and Its Motives in the Antologi Rasa Novel. LET: Linguistics, Literature and English Teaching Journal, X(1), 40–65. https://doi.org/https://doi.org/10.18592/let.v10i1.3593
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sulaga, I. N., Teguh, I. W., Partami, N. L., & Granoka, I. W. O. (1996). Tata Bahasa Bali (Balai Penelitian Bahasa, Ed.). Denpasar: Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Bali.
Wardaugh, R. (2006). An Introduction to Sociolinguistics Blackwell Textbooks in Linguistics. In Religion. Blackwell Publishing Ltd. https://doi.org/https://doi.org/10.1017/CBO9780511617881
Published
2022-10-07
How to Cite
I Made Astu Mahayana, Made Detrichyeni Winaya, Anak Agung Gede Suarjaya, & I Gede Sandi Haris Saskara. (2022). PENGGUNAAN UNGKAPAN TABU DI DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN: KAJIAN SOSIO-PRAGMATIK. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 19(2), 122-136. https://doi.org/10.30957/lingua.v19i2.763
Section
Articles