Penamaan Diri Masyarakat Bima Sebagai Sapaan Hormat Kepada Orang yang Dituakan: Kajian Fonologis dan Kontribusinya dengan Pengajaran di SMP

  • Mutlak Mutlak Unram
  • Arifuddin Arifuddin Unram
  • Kamaluddin Yusra Unram
Abstract views: 438 , pdf downloads: 1099
Keywords: self-naming, honor greetings, address, politeness.

Abstract

The study addresses honorific greeting delivered by Bima community using Donggo dialect to greet others.  Specifically, the honorific address is used to greet elders using specific names that the local culturally indicates high respocet and honor.  This study used qualitative approach and rooted on the sociolinguistics as the foundation of the understanding of the socio-cultural perspectives.  The site of the study was  Mbawa village, Donggo ditrict, Bima Regency. A number of local community consisting of 50 adult men and 50 adult women were observed as the informants of the study.   Data were collected using direct observation and interview.  Results show that Bima community perceive greeting is socially embedded in the culture to raise honor to others, elders, mates and the younger.  The culture system in the Bima tradition is using modified self-naming to put respect and honor.  The system of  honorific address socially expresses politeness and religious values that root from the Islamic teaching.  As the address system embeds cultural values that in sociolinguistic refers to politeness this study adversely contributes teaching language for secondary school students, implying that self-naming to express honorific address is contributable to school curriculum.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Chaer, Abdul & Agustina Leoni. 2014. Sosiolinguistik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul & Agustina Leoni. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul & Agustina Leoni.2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul & Agustina Leoni. 2015. Psikolinguistik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Pusat Bahasa edisi keempat.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
Rajawali Press.
Erwin, dkk. 2013. Penggunaan Bahasa Mbojo di Lingkungan Masyarakat Bima: Sebuah Kajian Variasi Bahasa. http://media. Neliti. Com//20685. 18 Desember 2018.
Indah, Novianti Marina. 2017. Penggunaan Pelesetan Nama Panggilan dalam Masyarakat Sasak dan Relevansinya dengan Pembelajaran di SMA. Mataram: Universitas Mataram.
Jafar, Syamsinah. 2002. Sistem Sapaan Pronomina Persona Bahasa Bima: Kajian Makna Penghormatan dan Solidaritas. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.
Kridalaksan, Harimukti. 2010. Pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Kridalaksan, Harimukti. 1982. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: PT.Grafindo.
Mahsun. .2010. Pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Grafindo.
Mahsun. .2017. Metode Penelitian Bahasa. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Muslim, Nurcholis. dkk. 2015. Kamus Mbojo Indonesia. Mataram: Kantor Bahasa Pendidikan dan Kebudayaan. Propinsi NTB. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian
Moleong, lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nurmawati. 2012. Plesetan Nama Panggilan dalam Bahasa Sasak. Universitas
Mataram.
Nugraheni, Yestisia Krisinta 2008. The Study of Word Play (Pelesetan) in CAPEK (Catatan Pelesetan Pelik) Column. Semarang: Universitas Diponegoro.
Nursyahidah. 2018. Representasi Identitas Budaya dalam Etika Berbahasa (Studi Kasus Masyarakat Bima). http://www.geogle. Com/search. 18 Desember 2018.
Rahmania, Annisa. 2009. Kata Sapaan dalam Masyarakat Baduy. Depok: Universitas
Indonesia.
Rusbiyantoro, Wenni. 2011. Penggunaan Kata Sapaan dalam Bahasa Melayu Kutai.
Parole Vol. 2 no. 1 April 2011.
Simajuntak, Mangantar. 1990. Teori-Teori Pemerolehan Fonologi. Jakarta: Gaya
Media Pratama.
Tahir Alwi, Muhammad. 2003. Kamus Bima Indonesia Inggris. Bima: Kantor Bahasa
Propinsi NTB.
Thomas, Linda dan Wareing, Shan. 2007. Bahasa, Masyarakat & Kekuasaan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wajdi, Majid. 2011. Reinterpretasi Teori Kata Sapaan dari Brown dan Gilman (1960):
Analisis Penggunaan Stratifikasi Tuturan Bahasa Jawa. Bali: Politeknik Negeri
Bali.
Published
2019-08-09
How to Cite
Mutlak, M., Arifuddin, A., & Yusra, K. (2019). Penamaan Diri Masyarakat Bima Sebagai Sapaan Hormat Kepada Orang yang Dituakan: Kajian Fonologis dan Kontribusinya dengan Pengajaran di SMP. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 16(2), 235-246. https://doi.org/10.30957/lingua.v16i2.605